Pages

Rabu, 03 Juli 2013

Humas cuma buat cewek? Salah besar!

Posted by : Fathia Zata Dini di 22.45 0 Comments

Nama              : Fathia Zata Dini
Jurusan            : Humas
NPM                : 210110120468


Humas hanya untuk perempuan, laki-laki yang masuk Humas itu ‘gak laki’
Banyak mahasiswa laki-laki di Fikom Unpad yang punya keinginan untuk masuk jurusan Jurnalistik, namun mengurungkan niatnya karena merasa itu terlalu berat. Dan beberapa dari segelintir mahasiswa laki-laki di Fikom Unpad juga ada yang ingin masuk Humas, namun menganggap Humas hanya untuk perempuan. Terlebih lagi dengan adanya anggapan laki-laki yang masuk Humas itu ‘gak laki’. Padahal anggapan itu salah besar. Humas bukanlah pekerjaan atau jurusan yang hanya diperuntukkan untuk perempuan. Persepsi yang selama ini yang tersebar di masyarakat, terutama di mahasiswa ruang lingkup Fikom Unpad sangat salah.
Menurut Kompas.com, belum pernah ada riset di Indonesia yang menyatakan dunia PR lebih membutuhkan perempuan ketimbang laki-laki, meskipun tidak dapat dipungkiri memang selama ini pekerjaan sebagai Public Relations Officer didominasi oleh kaum hawa. Namun bukan berarti dunia PR hanya untuk wanita, tidak ada bias gender dalam profesi ini. PR adalah profesi umum yang bisa dimiliki oleh laki-laki maupun perempuan. Sebenarnya malah di Amerika maupun Indonesia, pekerjaan PR yang paling strategis justru dipegang oleh laki-laki. Lihat saja contohnya sekretaris presiden AS, Obama, itu laki-laki. Dan juga juru bicara presiden RI, SBY, adalah seorang laki-laki juga.  Artinya memang sebagian besar PR adalah kaum hawa, namun sebagian besar posisi strategis didominasi oleh kaum adam.
Profesi sebagai Public Relations Officer tidak selalu harus dipegang oleh wanita, pria juga memunyai potensi dalam memegang pekerjaan ini. Ilmu komunikasi itu sangat luas dan dinamis, memang benar perempuan sangat luwes dan detail dalam menghadapi pekerjaan sebagai PRO, dengan melobby dan sebagainya. Tetapi jangan salah, dunia PR memiliki segudang pekerjaan yang masih sangat membutuhkan kaum pria di dalamnya, misalnya seperti PR dalam industri properti, pertambangan, perbankan, ataupun rumah sakit. Kenapa pria malah lebih dibutuhkan? Itu karena pria memiliki naluri dan keberanian yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Selain itu, PR bukanlah dunia yang hanya berkisar pada fisik indah yang rata-rata dimiliki oleh wanita. Dalam dunia PR, yang penting itu adalah skill dan profesionalitas, yang artinya wanita maupun pria bisa masuk kedalamnya. Mahasiswa selama ini menganggap PR adalah jurusan sepele yang hanya mementingkan dan bermodalkan performance. PR bukanlah entertainer yang hanya menjual penampilan fisik untuk menciptakan reputasi dan citra yang baik buat perusahaannya, memahami karakter orang lain, membangun opini publik, maupun sensitif terhadap lingkungan sekitar, hal-hal yang dilakukan PR tersebut tidak ada hubungannya dengan persoalan fisik maupun gender.

Jadi sangat aneh apabila seorang mahasiswa laki-laki Fikom Unpad yang memang tertarik dan memiliki passion untuk masuk ke dalam dunia Humas, namun mengurungkan niatnya hanya karena takut dibilang ‘gak laki’ oleh teman-temannya. PR adalah pekerjaan yang sangat mengasyikkan serta menambah wawasan, selain itu menjadi seorang PR akan memperluas pergaulan juga. Terlebih lagi dewasa ini, profesi PR sangat dibutuhkan seiring dengan perkembangan zaman dan sumber daya manusia dan publik yang juga semakin berkembang, seperti bidang pemerintahan yang sangat membutuhkan seorang PR untuk menginformasikan kebijakannya kepada masyarakat. Dan apabila memang seorang mahasiswa memiliki cita-cita ingin menjadi PR, tidak perlu mempertimbangkan masalah gender, melainkan skill-nya lah yang harus ditingkatkan.

Rabu, 03 Juli 2013

Humas cuma buat cewek? Salah besar!

Nama              : Fathia Zata Dini
Jurusan            : Humas
NPM                : 210110120468


Humas hanya untuk perempuan, laki-laki yang masuk Humas itu ‘gak laki’
Banyak mahasiswa laki-laki di Fikom Unpad yang punya keinginan untuk masuk jurusan Jurnalistik, namun mengurungkan niatnya karena merasa itu terlalu berat. Dan beberapa dari segelintir mahasiswa laki-laki di Fikom Unpad juga ada yang ingin masuk Humas, namun menganggap Humas hanya untuk perempuan. Terlebih lagi dengan adanya anggapan laki-laki yang masuk Humas itu ‘gak laki’. Padahal anggapan itu salah besar. Humas bukanlah pekerjaan atau jurusan yang hanya diperuntukkan untuk perempuan. Persepsi yang selama ini yang tersebar di masyarakat, terutama di mahasiswa ruang lingkup Fikom Unpad sangat salah.
Menurut Kompas.com, belum pernah ada riset di Indonesia yang menyatakan dunia PR lebih membutuhkan perempuan ketimbang laki-laki, meskipun tidak dapat dipungkiri memang selama ini pekerjaan sebagai Public Relations Officer didominasi oleh kaum hawa. Namun bukan berarti dunia PR hanya untuk wanita, tidak ada bias gender dalam profesi ini. PR adalah profesi umum yang bisa dimiliki oleh laki-laki maupun perempuan. Sebenarnya malah di Amerika maupun Indonesia, pekerjaan PR yang paling strategis justru dipegang oleh laki-laki. Lihat saja contohnya sekretaris presiden AS, Obama, itu laki-laki. Dan juga juru bicara presiden RI, SBY, adalah seorang laki-laki juga.  Artinya memang sebagian besar PR adalah kaum hawa, namun sebagian besar posisi strategis didominasi oleh kaum adam.
Profesi sebagai Public Relations Officer tidak selalu harus dipegang oleh wanita, pria juga memunyai potensi dalam memegang pekerjaan ini. Ilmu komunikasi itu sangat luas dan dinamis, memang benar perempuan sangat luwes dan detail dalam menghadapi pekerjaan sebagai PRO, dengan melobby dan sebagainya. Tetapi jangan salah, dunia PR memiliki segudang pekerjaan yang masih sangat membutuhkan kaum pria di dalamnya, misalnya seperti PR dalam industri properti, pertambangan, perbankan, ataupun rumah sakit. Kenapa pria malah lebih dibutuhkan? Itu karena pria memiliki naluri dan keberanian yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Selain itu, PR bukanlah dunia yang hanya berkisar pada fisik indah yang rata-rata dimiliki oleh wanita. Dalam dunia PR, yang penting itu adalah skill dan profesionalitas, yang artinya wanita maupun pria bisa masuk kedalamnya. Mahasiswa selama ini menganggap PR adalah jurusan sepele yang hanya mementingkan dan bermodalkan performance. PR bukanlah entertainer yang hanya menjual penampilan fisik untuk menciptakan reputasi dan citra yang baik buat perusahaannya, memahami karakter orang lain, membangun opini publik, maupun sensitif terhadap lingkungan sekitar, hal-hal yang dilakukan PR tersebut tidak ada hubungannya dengan persoalan fisik maupun gender.

Jadi sangat aneh apabila seorang mahasiswa laki-laki Fikom Unpad yang memang tertarik dan memiliki passion untuk masuk ke dalam dunia Humas, namun mengurungkan niatnya hanya karena takut dibilang ‘gak laki’ oleh teman-temannya. PR adalah pekerjaan yang sangat mengasyikkan serta menambah wawasan, selain itu menjadi seorang PR akan memperluas pergaulan juga. Terlebih lagi dewasa ini, profesi PR sangat dibutuhkan seiring dengan perkembangan zaman dan sumber daya manusia dan publik yang juga semakin berkembang, seperti bidang pemerintahan yang sangat membutuhkan seorang PR untuk menginformasikan kebijakannya kepada masyarakat. Dan apabila memang seorang mahasiswa memiliki cita-cita ingin menjadi PR, tidak perlu mempertimbangkan masalah gender, melainkan skill-nya lah yang harus ditingkatkan.
*/ /* Use this with templates/template-twocol.html */ body { background:$bgcolor; margin:0; color:$textcolor; font:x-small Georgia Serif; font-size/* */:/**/small; font-size: /**/small; text-align: center; background-color:#dcdcdc; background-image: url(http://i730.photobucket.com/albums/ww305/profilebrand/Layouts/46animals/2304_bg.png); background-attachment: scroll; background-position: top left; background-repeat: repeat; border-color:#a80014; border-width:0px; border-style: solid; } a:link { color:$linkcolor; text-decoration:none; } a:visited { color:$visitedlinkcolor; text-decoration:none; } a:hover { color:$titlecolor; text-decoration:underline; } a img { border-width:0; } /* Header ----------------------------------------------- */ #header-wrapper { width:660px; margin:0 auto 10px; border:1px solid $bordercolor; background-color:$boxcolor; } #header-inner { background-position: center; margin-left: auto; margin-right: auto; } #header { margin: 5px; border: 1px solid $bordercolor; text-align: center; color:$pagetitlecolor; background-color:$boxcolor; } #header h1 { margin:5px 5px 0; padding:15px 20px .25em; line-height:1.2em; text-transform:uppercase; letter-spacing:.2em; font: $pagetitlefont; } #header a { color:$pagetitlecolor; text-decoration:none; } #header a:hover { color:$pagetitlecolor; } #header .description { margin:0 5px 5px; padding:0 20px 15px; max-width:700px; text-transform:uppercase; letter-spacing:.2em; line-height: 1.4em; font: $descriptionfont; color: $descriptioncolor; } #header img { margin-left: auto; margin-right: auto; } /* Outer-Wrapper ----------------------------------------------- */ #outer-wrapper { width: 660px; margin:0 auto; padding:10px; text-align:left; font: $bodyfont; } #main-wrapper { width: 410px; float: left; padding: 5px; border:1px solid $bordercolor; background-color:$boxcolor; word-wrap: break-word; /* fix for long text breaking sidebar float in IE */ overflow: hidden; /* fix for long non-text content breaking IE sidebar float */ } #sidebar-wrapper { width: 220px; float: right; padding: 5px; border:1px solid $bordercolor; background-color:$boxcolor; word-wrap: break-word; /* fix for long text breaking sidebar float in IE */ overflow: hidden; /* fix for long non-text content breaking IE sidebar float */ } /* Headings ----------------------------------------------- */ h2 { margin:1.5em 0 .75em; font:$headerfont; line-height: 1.4em; text-transform:uppercase; letter-spacing:.2em; color:$sidebarcolor; } /* Posts ----------------------------------------------- */ h2.date-header { margin:1.5em 0 .5em; } .post { margin:.5em 0 1.5em; border-bottom:1px dotted $bordercolor; padding-bottom:1.5em; } .post h3 { margin:.25em 0 0; padding:0 0 4px; font-size:140%; font-weight:normal; line-height:1.4em; color:$titlecolor; } .post h3 a, .post h3 a:visited, .post h3 strong { display:block; text-decoration:none; color:$titlecolor; font-weight:normal; } .post h3 strong, .post h3 a:hover { color:$textcolor; } .post p { margin:0 0 .75em; line-height:1.6em; } .post-footer { margin: .75em 0; color:$sidebarcolor; text-transform:uppercase; letter-spacing:.1em; font: $postfooterfont; line-height: 1.4em; } .comment-link { margin-left:.6em; } .post img { padding:4px; border:1px solid $bordercolor; } .post blockquote { margin:1em 20px; } .post blockquote p { margin:.75em 0; } /* Comments ----------------------------------------------- */ #comments h4 { margin:1em 0; font-weight: bold; line-height: 1.4em; text-transform:uppercase; letter-spacing:.2em; color: $sidebarcolor; padding: 5px; border:1px solid $bordercolor; background-color:$boxcolor; } #comments-block { margin:1em 0 1.5em; line-height:1.6em; } #comments-block .comment-author { margin:.5em 0; } #comments-block .comment-body { margin:.25em 0 0; } #comments-block .comment-footer { margin:-.25em 0 2em; line-height: 1.4em; text-transform:uppercase; letter-spacing:.1em; } #comments-block .comment-body p { margin:0 0 .75em; } .deleted-comment { font-style:italic; color:gray; } #blog-pager-newer-link { float: left; } #blog-pager-older-link { float: right; } #blog-pager { text-align: center; } .feed-links { clear: both; line-height: 2.5em; } /* Sidebar Content ----------------------------------------------- */ .sidebar { color: $sidebartextcolor; line-height: 1.5em; } .sidebar ul { list-style:none; margin:0 0 0; padding:0 0 0; } .sidebar li { margin:0; padding:0 0 .25em 15px; text-indent:-15px; line-height:1.5em; } .sidebar .widget, .main .widget { border-bottom:1px dotted $bordercolor; margin:0 0 1.5em; padding:0 0 1.5em; } .main .Blog { border-bottom-width: 0; } /* Profile ----------------------------------------------- */ .profile-img { float: left; margin: 0 5px 5px 0; padding: 4px; border: 1px solid $bordercolor; } .profile-data { margin:0; text-transform:uppercase; letter-spacing:.1em; font: $postfooterfont; color: $sidebarcolor; font-weight: bold; line-height: 1.6em; } .profile-datablock { margin:.5em 0 .5em; } .profile-textblock { margin: 0.5em 0; line-height: 1.6em; } .profile-link { font: $postfooterfont; text-transform: uppercase; letter-spacing: .1em; } /* Footer ----------------------------------------------- */ #footer { width:660px; clear:both; margin:0 auto; padding-top:15px; line-height: 1.6em; text-transform:uppercase; letter-spacing:.1em; text-align: center; padding: 5px; border:1px solid $bordercolor; background-color:$boxcolor; } /** Page structure tweaks for layout editor wireframe */ body#layout #header { margin-left: 0px; margin-right: 0px; } .bloggerBar { background-color:#ff6600; color:#114477; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size:10px; text-align:left; font-weigth:bold; padding:2px 2px 2px 6px;} .bloggerBar a {color:#114477;} .logo {float:right;padding-right:9px;} ]]>
 

❤ Designed by Rinda's Template ❤ Image by KF-Studio ❤ Author by Fathia Zata Dini